PEMBAHASAN
II. EMOSI
II.1 Pengertian
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya. Emosi diwakili oleh perilaku yang mewakili (mengekspresikan) kenyamanan atau ketidaknyamanan dari keadaan atau interaksi yang sedang dia alami.
Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia (Prawitasari,1995).
Emosi perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatau interaksi yang dianggap penting olehnya, terutama well-being dirinya (Campos, 2004: Saarni dkk,. 2006).
Emosi diwakili oleh perilaku yang memiliki (mengekspresikan) kenyamanan atau ketidaknyamanan dari keadaan atau interaksi yang sedang dia alami. Emosi bisa juga merupakan sesuatu yang samar-samar, seperti perasaan tidak nyaman ketika kita berada pada situasi baru, atau perasaan yang dimilki oleh seorang ibu ketika menggendong anaknya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi. Emosi dipengaruhi oleh dasar biologis dan juga pengalaman masa lalu. Charles Drawin (1872-1965) dalam bukunya yang berjudul “The Expression of Emotion in Man and Animals”, menyebutkan bahwa ekspresi wajah manusia merupakan sesuatu yang bersifat bawaan dan bukan hasil dari pembelajaran. Ekpresi ini bersifat universal dalam berbagai budaya di seluruh dunia, dan merupakan hasil evoluasi emosi pada binatang. Meskipun begitu, faktor biologis ini hanya merupakan bagian dari emosi. Sebagai contoh, seorang memiliki peran besar dalam pengaturan neurobiologis emosi pada bayi (Thompson, Easterbrooks, & Walker, 2003). Dengan menenangkan bayi yang menangis atau gelisah, seorang pengasuh membantu bayi mengatur emosinya dan menurunkan tingkat hormon stressnya (Gunnar, 2000:Gunnar & Davis, 2003).
Emosi dipengaruhi oleh dasar biologis dan juga pengalaman masa lalu. (Menurut Charles Darwin 1872-1965) dalam bukunya yang berjudul “The Expression of Emotion in Man and Animals” menyebutkan bahwa ekspresi wajah manusia merupakan sesuatu yang bersifat bawaan dan bukan hasil pembelajaran. Secara biologis membuat manusia menjadi makhluk yang emosional, tetapi keterikatan terhadap budaya tertentu dan juga hubungan dengan oranglain menyesiakan pengalaman emosional yang bervariasi pada manusia (Saarni, 1999-2000).
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
II.2 Macam-macam Emosi
Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), Hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : Fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta). Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu: